SULUT KOMENTAR-Dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 yang digelar di ruang paripurna DPRD Sulawesi Utara, Senin (4/8/2025), Ketua Pansus RPJMD Louis Carl Schramm melontarkan kritik tajam terhadap kondisi aset milik Badan Penghubung Sulut. Ia menilai banyak fasilitas yang seharusnya menjadi representasi daerah justru tidak terurus dengan baik.
Schramm, yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sulut, meminta agar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memberikan perhatian khusus dan mencatat secara rinci kondisi aset tersebut dalam dokumen RPJMD.
“Di Badan Penghubung, aset yang ada banyak yang tidak terurus,” tegas Schramm.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti kondisi asrama mahasiswa milik Pemprov Sulut yang berada di luar daerah. Menurutnya, sebagian besar bangunan sudah rusak dan tidak layak huni, sehingga berdampak langsung pada akses pendidikan bagi putra-putri Sulawesi Utara.
“Banyak anak-anak kita yang ditolak karena kondisi asrama yang tidak memenuhi syarat lagi,” tambahnya.
Sorotan ini menjadi pengingat bahwa pembangunan tidak hanya soal program baru, tetapi juga pemeliharaan aset lama yang memiliki fungsi strategis. Jika dibiarkan, kerusakan aset bisa menjadi cerminan buruk bagi citra daerah di luar Sulut.
JOppySEnduk
