Kelangkaan Solar DiSulawesi Utara Segera Teratasi 7 Hari KeDepan

  

MANADO KOMENTAR- Terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak(BBM) jenis solar di sejumlah SPBU disulawesi utara segera akan teratasi, dalam 7 hari kedepan hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat(RDP) antara Komisi 2 DPRD Sulut bersama pemerintah provinsi, pertamina cabang manado, ALFI dan Suara Migas.

Diketahui Ketua Komisi 2 DPRD Sulut, Cindy Prisilia Wurangian bertindak sebagai pimpinan rapat, dapat menerima, aspirasi, usulan,dan  kritikan yang disampaikan sejumlah anggota DPRD Sulut.

Wurangian dalam sambutannya mengatakan hampir sebagian SPBU disulut  terjadi antrian kendaraan yang cukup panjang, hal itu lantaran berkurangnya ketersediaan BBM Jenis solar dipasaran.

“Masyarakati saat ini kesulitan  mendapatkan BBM dipasaran hal itu karena berkurangnya stok solar hampir disetiap SPBU.” Ujar Cindy.

Dikatakan pula, Kritikan pedaspun disampaikan beberapa anggota DPRD, seperti politisi PDI.P dapil bolaang mongondow raya Jems Julius Tuuk, dia menuturkan masyarakat sekarang ini tak mau tahu dengan adanya kelangkaan BBM, apalagi kebutuhan petani dibolaang mingondouw raya sangat ketergantungan terhadap bahan bakar minyak jenis solar ini, bayangkan saja ada ribuan petani disana tergantung BBM solar.

Dia menyarankan dengan permasalahan ini pemerintah provinsi khusus biro ekonomi jangan menutup mata, harus mencarikan solusi, begitupun bagi pertamina harus bertanggung jawab dengan kelangkaan tersebut.

” Ultimatum kepada pihak pertamina dalam jangka waktu 3 hari kedepan harus bisa teratasi kelangkaan BBM Jenis Solar di Sulawesi Utara.” Ungkap Jems Tuuk.

Pernyataan Jems Tuuk tersebut ditanggapi Tito Rivanto,yang juga  Sales area Manager Pertamina wilayah manado, yang mengatakan bahwa kelangkaan ini juga dikarenakan ketersediaan stok agak terbatas, sementara permintaan cukup banyak, oleh karna itu dia berharap para anggota DPRD dapat membantu kami menyurat dan komunikasi dengan BPH Migas agar ketersediaan kuota bisa terpenuhi.

“Ini masalah kurangnya stok solar, karena itu Kamipun  berjanji dan berupaya dalam 7 hari kedepan, Solar disulut  bisa terealisasi, dan dapat memenuhi harapan masyarakat Sulut,selain itu harapan kami di bulan desember menghadapi perayaan hara raya natal dan tahun baru bisa aman.” Ungkap Tito.

Meskipun demikian hal ini sudah ada kordinasi dengan asisten 2 pemerintah provinsi dan biro ekonomi.

” Kami sudah melakukan pertemuan bersama dengan biro ekonomi pemprov, dan sudah menghasilkan keputusan untuk menyampaikan pada BPH Migas guna penambahan kuota.” Ucapnya.

Dilain pihak, Suara migas berupaya masalah kelangkaan ini dapat segera selesai, dan kami bekerja demi masyarakat 

“Kami bekerja optimal tak mengenal hari libur, hari rayapun kami masuk untuk melayani masyarakat dalam mensuplai akan kebutuhan BBM maupun elpiji.” tambahnya.

Selanjutnya pada pertemuan ini telah hasilkan kesepakatan diantarahnya.

– Pada 26 oktober,2021 tak ada lagi kelangkaan dan antrian di SPBU.

– Biro ekonomi pemprof sulut untuk dapat  ke BPH Migas untuk penambahan kuota.

– Pertamina menjamin ketersediaan solar dan elpiji.

– Pemprov membentuk tim dengan melibatkan berbagai pihak termasuk polda Sulut.

 *jovan*

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *