BITUNG KOMENTAR, Aksi saling serang antara dua kelompok anak muda dengan menggunakan senjata tajam, memecah keheningan pagi hari dikawasan Pasar Tua, Kecamatan Maesa, kota Bitung, Rabu, (8/1).
Video Bentrokan yang akhirnya viral dibagikan sejumlah masyarakat kota Bitung dimedia sosial, diduga lanjutan bentrokan lama dikawasan Kecamatan maesa , yang melibatkan antar kompleks pemukiman.
Pada beberapa video yang diunggah dimedia sosial, terungkap bahwa bentrokan tidak hanya terjadi disatu tempat, tapi juga dibeberapa tempat lainnya.
Bentrokan bahkan terlihat meluas, hingga terjadi diareal jalan protokol kawasan pusat kota dan Taman Kesatuan Bangsa (TKB).
Kepolisian yang dikonfirmasi situasi tersebut mengakui, bahwa aksi bak film “ Saur Sepuh “ tersebut, dimulai pagi hari pada pukul 06.30. Dan melibatkan dua komunitas pemukiman yakni pemuda Pasar Tua dan Masyarat Parigi Tofor.
” Ia benar, tadi sekitar pukul 06.30 pagi, telah terjadi bentrokan tawuran antar dua kelompok pemuda Pasar Tua dan Parigi Tofor, dikawasan jalan. Kedua kelompok ditemukan saling serang dengan menggunakan senjata tajam, pisau, Panah wayer dan batu “,. Ungkap Kapolsek Maesa AKP Ferry Padama S.H.
Kepolisian terinformasi sigap melakukan penindakan untuk meredakan situasi dilapangan. Sejumlah aparat gabungan Polsek Maesa dan Polres Bitung melakukan tindakan terukur, untuk menghentikan bentrokan yang mulai meresahkan masyarakat tersebut.
Puluhan personel dari Polres Bitung dan Polsek Maesa dikerahkan untuk mengamankan situasi di wilayah Pasar Tua, lokasi terjadinya aksi penyerangan antar kelompok, dipimpin langsung Kabag Ops Polres Bitung Kompol Karel Tangay S.H.
Setelah melakukan tindakan pengamanan, kepolisian juga menempuh jalur persuasif dan edukatif, untuk mencari solusi atas bentrokan kedua kelompok pemuda, dengan menggelar pertemuan di Rumah Kopi TKB.
Pertemuan dipimpin langsung Kabag Ops Kompol Karel Tangay, dengan menghadirkan Pemerintah Kecamatan Maesa, Lurah Bitung Tengah, tokoh agama (Toga), tokoh masyarakat (Tomas), serta warga setempat.
Karel Tangay mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap tiga pelaku aksi penyerangan berkat bukti video dari warga sekitar. Sementara pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
“ Tiga sudah kita amankan, dan lainnya masih dalam pengejaran. Kepolisian akan menindak sesuai prosedur seluruh potensi kerawanan dimasyarakat. Disamping mencari solusi mediasi seperti pertemuan semua pihak di TKB” Ungkap Tangay.
Dia membenarkan, bahwa langkah pertemuan ini bertujuan untuk mencegah eskalasi konflik meluas, dan sekaligus mencari solusi terbaik, mengingat mayoritas pelaku merupakan anak muda di bawah umur.
“Diharapkan dengan adanya pertemuan ini, kita bisa menemukan solusi terbaik dalam menangani masalah tawuran kelompok ini sehingga kejadian serupa tidak terulang,” Tambahnya Tegas.
Sementara aksi kedua belah pihak dalam bentrokan pagi tadi mengundang keprihatinan masyarakat di media sosial. Sejumlah pihak berharap, aparat kepolisian bertindak tegas dan terukur, dalam menangani masalah tawuran antar pemuda, dikecamatan maesa.
Netizen dalam beberapa komentarnya meminta kepolisian menindak sesuai aturan, bagi para pelanggar dan pembuat kekacauan. Pasalnya, kejadian seperti ini akan berdampak buruk dimasyarakat. Atau bisa saja, warga sekitar yang tidak terlibat bentrokan, justru menjadi korban. (**).