Keluhkan Sampah Di Pasar Winenet. Pedagang : 2 Hari tidak dibersihkan, padahal setiap hari bayar karcis !

Berita Utama, Bitung8124 Dilihat

BITUNG KOMENTAR, Kondisi pengelolaan kebersihan oleh Perumda Pasar terbukti jauh dari kata profesional. Pasalnya hingga kini persoalan Sampah dan penanganannya masih menjadi masalah disetiap Pasar.

Terbaru, Pedagang pasar winenet mengeluhkan kondisi Sampah dipasar terbesar dikota Bitung itu, yang sudah Berserakan dilokasi jalan sepanjang 2 Hari terakhir (1-2 Februari).

Menurut Pedagang pasar, Sampah dibiarkan Berserakan disepanjang jalan, dan mengganggu aktivitas konsumen dan Pedagang dalam menjalankan usahanya.

” kemana uang setoran jasa kebersihan sampai 15 ribu per hari ? setiap hari bayar beas kebersihan, kenapa Sampah sudah 2 Hari tidak diangkat dan hanya Berserakan dijalan ? ” demikian keluhan Pedagang Henny seperti dalam postingannya di media sosial.

Henny juga menyertakan video Sampah yang Berserakan dijalan tengah pasar yang telah menggunung dan kelihatan menganggu aktivitas pasar winenet.

Kondisi pengelolaan sampah ini sudah terjadi berkali-kali. Tidak hanya kali ini. Tetapi media mencatat persoalan Sampah sudah terjadi selama pengelolaan pasar diserahkan kepada Perumda Pasar sejak 2021.

Kondisi paling kritis terkait pelayanan buruk ini semakin parah ketika Perumda Pasar dijabat sejumlah pelaksana tugas, yang ditunjuk walikota menggantikan Direksi Devinitif.

Sumber pedagang mengungkapkan, persoalan Sampah ini mulai jadi masalah sejak Roy Tangkudung dan Bril Turang ditunjuk menjadi direktur utama dan direktur operasional, oleh wlaikota Maurits Mantiri.

Pedagang menilai, tidak kurang dari 5 kali penumpukan Sampah ini terjadi dari menciptakan keributan dan keresahan para pedagang dibeberapa pasar.

Bahkan pada periode 2024, Sampah pernah dibiarkan selama 3 Hari karena para penyapu melakukan aksi mogok karena tidak dibayar upah dan jasa mereka oleh direksi yang dipimpin Roy dan Billy.

Sekarang keduanya sudah tidak lagi diperpanjang masa pelaksana tugas oleh Walikota diakhir kepemimpinannya. Terinformasi Dewan Pengawas Masri Kere Ditunjuk Walikota menggantikan Tugas sebagai pelaksana Direktur Utama.

Ironisnya persoalan Sampah kembali terjadi, dan menyisakan catatan buruk pengelolaan perumda pasar kepada publik. (**).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *