SULUT KOMENTAR. Universitas Pertahanan (UNHAN) dan Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) melaksanakan Seminar Nasional
Bela Negara dan Pengamalan Pancasila Dalam Rangka Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di Ruang serbaguna Kantor Pusat Unsrat, ( 25/2-2020).
Kolonel Laut, Dr. Moh Ikhwan Syataria, ST. SE. MM, Dosen UNHAN, ditunjuk sebagai moderator Seminar Nasional ini. Menghadirkan nara sumber mewakili Universitas Sam Ratulangi, Dr. Dani Robert Pinasang, SH. Hum dan
Dr. Supandi, S.Sos. MM. dari UNHAN
Dr. Supandi, makalahnya dengan judul, Aktualisasi Pengamalan Pancasila Sebagai Wujud Bela Negara Pada Masa Sekarang. Menurutnya, saat ini Pengamalan Pancasila terjadi penurunan.
Yang dimaksud Bela Negara, bukan menjadi Kombatan, atau harus panggul senjata, tapi melaksanakan kegiatan tugas sesuai fungsi dan profesi masing-masing. Jelas Supandi.
Diakhir pemaparan, Supandi, memberi kesimpulan bahwa; Pancasila harus diimplementasikan kedalam norma dan praktek kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menjaga konsistensi, relevansi dan kontekstualisasinya.
Muara dari semua upaya perubahan dan pembaharuan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila yaitu dengan terjaganya akseptabilitas dan kredibilitas Pancasila oleh warganegara Indonesia.
Dr. Pinasang, lebih menyoroti terkait konekting Meta Yuridis ( Pancasila sebagai pandangan hidup) dengan nilai Instrumen Pancasila. Penghubungnya adalah “Asas” sebagai alat penguji peraturan apakah telah sesuai kehidupan bermasyarakat, berimplementasi pada perundang -undangan sesuai Pancasila.
Menurutnya, Meta Yuridis dan nilai Instrumen dari Pancasila jaraknya terlalu jauh (hampir tidak tersambung). Maka dibutuhkan Jembatan Norma Penghubung yaitu “Asas” yang diturunkan dari nilai-nilai dasar Pancasila.
Asas-asas inilah dijadikan tolak ukur dan sumber dari segala sumber hukum negara di Indonesia dan sebagai landasan filosofis, sosiologis dan yuridis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Jealas Pinasang.