MANADO KOMENTAR-Temu Teknis Hari Persatuan Kaum Bapa (HAPSA) Sinode GMIM yang digelar di Jemaat GMIM Eben Haezer Kombos, Wilayah Wawonasa Kombos, Manado, telah berakhir dan meninggalkan beragam tanggapan dari peserta yang hadir, tapi yang perlu diingat bahwa kegiatan ini, bukan sekadar ajang koordinasi teknis, tetapi juga momen pelayanan dan kebersamaan dalam iman.
Sebagai tuan rumah, GMIM Eben Haezer Kombos telah mencatat sejarah baru, dengan 945 peserta yang mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam hajatan Sinodal yang akan berlangsung di Kabupaten Minahasa Tenggara nanti.
Lebih dari 1.000 pasang mata menyaksikan kebersamaan ini, menandai semangat P/KB GMIM yang terus tumbuh dalam Iman dan Kasih Kristus.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Panitia Pengarah Temu Teknis, Pnt. Am. Yarley Muskita, SH. Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Ketua P/KB Sinode GMIM, Pnt. Ir. Maurits Mantiri. MM, Sekretaris Pnt. Reza Rumambi. SE, pengurus P/KB Sinode, Wakil Walikota Manado selaku Ketua P/KB Rayon Manado, Panglima Panji Yosua dan seluruh jajaran, para Ketua P/KB Jemaat se-Sinode GMIM, serta seluruh peserta, pelatih, official, dan jemaat yang hadir, serta memohon maaf jika dalam pelaksanaan masih terdapat kekurangan.
“Menjadi tuan rumah kegiatan besar seperti ini tentu membutuhkan jiwa besar. Jika ada hal yang belum sempurna dalam penyambutan, konsumsi, maupun fasilitas lainnya, kami memohon maaf dengan tulus. Kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya, namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kekurangan,”ujar Yarley.
Pelayanan dengan Kasih, Kebersamaan dalam Iman
“Atas nama Ketua Wilayah Pdt. Theo Tawaris, Ketua Jemaat GMIM Eben Haezer Kombos Pdt. Cherly Pangauw, serta seluruh jemaat mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan luar biasa dari seluruh P/KB GMIM yang telah menghadiri temu teknis,”ungkapnya.
HAPSA P/KB GMIM ujar Yarley, adalah momen untuk menyatukan visi pelayanan dan memperkuat ikatan persaudaraan dalam kasih Kristus.
“Ini bukan sekadar ajang pertemuan biasa atau seremonial, tetapi untuk bersatu sebagai satu tubuh Kristus, karena setiap kegiatan GMIM adalah bentuk pelayanan yang harus dilakukan dengan hati yang tulus,”tambah Yarley.
Dalam Kekurangan, Tuhan Menyempurnakan
Sebagaimana pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak”, ini mengandung arti bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, termasuk manusia karena semua orang memiliki kekurangan dan kelemahan.
Disini kita diingatkan bahwa dalam hidup, tidak ada orang atau hal yang benar-benar sempurna. Setiap individu dan situasi pasti memiliki celah atau kelemahan tertentu. Tetapi bersama Tuhan Yesus, setiap pergumulan dan kekurangan dapat dilihat dengan kaca mata iman. Tuhan tidak minta kita menjadi sempurna, tetapi Ia menghendaki kita untuk melayani dengan hati dan berjalan dalam kasih. Jika kita menaruh segala hal dalam tangan Tuhan, maka Ia yang akan menyempurnakan setiap kekurangan kita,”ujar Yarley, mantan Ketua Komisi P/KB GMIM Musafir Paniki Baru dua periode ini.
Dengan semangat pelayanan yang tulus dan kebersamaan dalam Kristus, diharapkan HAPSA P/KB GMIM terus menjadi wadah untuk membangun iman, persaudaraan, dan pelayanan bagi Tuhan serta sesama.
JOppySEnduk