BITUNG KOMENTAR, Dua Peristiwa Gantung diri terjadi dikota Bitung dalam sepekan. Fenomena ini menjadi menarik, karena terjadi pada seorang mahasiswa dan pekerja, yang berada dalam usia produktif.
Kepolisian Bitung menginformasikan, korban pertama seorang pemuda lelaki JS (26 tahun) melakukan Gantung diri, Senin (11/11). JS korban Peristiwa pertama adalah Warga Kelurahan Winenet Satu Lingk. IV RT. 012 Kec. Aertembaga Kota Bitung.
Sementara korban kedua adalah Peristiwa Gantung diri dilakukan oleh seorang mahasiswa berinisial YRS (23 tahun) warga Kel. Sagerat Weru Satu, Kota Bitung, pada Rabu, (13/11).
Keterangan saksi pada korban pertama (JS), diduga melakukan aksi nekad tersebut karena sakit hati pada urusan asmara dengan pacarnya.
Menurut Mutiara Tamaka, kawan korban, warga setempat, melihat pada pukul 09.00 pagi, korban mengantar pacarnya pulang ke rumah. Kemudian beberapa jam setelahnya, korban kembali ke rumah dan menyampaikan kepada saksi agar menghubungi pacarnya melalui WhatsApp dan menyampaikan bahwa akan babodok diri (Bunuh Diri).
Mutiara mengaku takut dan segera mengambil Handphone untuk mengirim pesan tersebut, selagi korban pergi ke rumahnya dan mengunci pintu.
Sekitar pukul 11.46 wita, Saksi memanggil korban melalui jendela untuk menyampaikan bahwa pesan WhatsApp telah dibalas oleh pacarnya namun korban tidak menjawab. Setelah itu Saksi masuk ke dalam rumah dan melihat korban sudah tergantung di dalam kamar dengan tali yang terikat di kayu.
Sementara, peristiwa bunuh diri kedua (YRS ) seorang lelaki, Warga Kelurahan Sagerat Satu Lingk. II RT. 01 Kec. Matuari, Kota Bitung, terjadi dirumah Keluarga Simbiring-Rumthe.
Pemuda yang keseharian masih kuliah di salah satu perguruan tinggi Swasta ini, melakukan Gantung diri, dengan menggunakan tali nilon yang diikat pada Ventilasi pintu kamar.
Saksi Hendra kristian Eriyana mengatakan, bahwa pada pukul 10 pagi diberitahu oleh perempuan Noni Yanti Satina Laane, (tetangga), minta tolong bantu korban YRS yang gantung diri.
Mendengar hal tersebut saksi langsung ke TKP di Rumah Keluarga Simbiring-Rumthe, langsung menurunkan korban dari gantungan tali nilon disaksikan orang tua korban. Upaya pertolongan pertama berupaya dilakukan, karena saksi melihat mata korban masih bergerak dan tangan masih bergerak.
Dengan dibantu ibu korban perempuan Felli Fani Rumthe dan ketua RT perempuan Sopia Erianan langsung membawah korban ke rumah sakit Manembo nembo untuk mendapatkan pertolongan.
Sayang, sesampainya di rumah sakit saat di periksa oleh Dokter jaga UGD dr. Rendy dinyatakan sudah meninggal dunia s3kitar pukul 11.03 wita.
Kepolisian bertindak sigap dengan melakukan berbagai upaya penyelidikan awal, untuk memastikan kedua korban melakukan bunuh diri.
Kapolres Bitung melalui Kasie Humas Polres Bitung Iptu Natip Angai mengatakan, kejadian ini menjadi keprihatinan kita bersama, dan kepolisian telah berupaya maksimal membantu penanganan, melalui pimpinan Polsek Masing – Masing. (**).