PUNCAK PAPUA KOMENTAR- Ketegangan kembali meningkat di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas umum pada Minggu (6/6/2025).
Insiden tersebut mencakup dua unit rumah milik Bupati Puncak Elvis Tabuni yang telah lama tidak ditempati, serta Kantor Distrik Omukia.
Satgas Operasi Damai Cartenz dengan tegas membantah klaim yang dilontarkan pihak KKB bahwa bangunan-bangunan tersebut digunakan sebagai pos militer. Pernyataan tersebut disebut sebagai propaganda yang sengaja dihembuskan untuk memanipulasi opini publik dan membenarkan aksi kekerasan.
Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, S.Sos., SIK, MH, didampingi Wakaops Kombes Pol. Adarma Sinaga, menyampaikan bahwa tuduhan terhadap penggunaan fasilitas sipil untuk kepentingan militer adalah tidak berdasar.
“KKB mencoba menciptakan narasi bahwa negara memanfaatkan bangunan sipil demi kepentingan militer. Ini bentuk manipulasi untuk menjustifikasi aksi-aksi kejahatan yang mereka lakukan,” ungkap Brigjen Faizal.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, SIK, MT, turut menanggapi narasi yang dilontarkan oleh Sebby Sambom, juru bicara TPNPB OPM. Ia menyebut bahwa tuduhan militerisasi terhadap rumah dinas Bupati dan Kantor Distrik Omukia hanyalah bagian dari skema disinformasi yang dirancang sistematis.
“Sebelum pernyataan resmi dirilis KKB, akun-akun simpatisan mereka sempat menyebarkan framing bahwa aparat TNI-Polri-lah yang membakar fasilitas publik. Ini pola klasik propaganda mereka,” jelas Yusuf.
Menurut data Satgas, bangunan yang dibakar oleh KKB di Distrik Omukia meliputi dua unit rumah dinas milik Bupati Puncak (tidak ditempati)
– Kantor Distrik Omukia
– Satu unit gereja di Kampung Pinapa
– Rumah dinas Pemda di Kampung Pinapa
– Puskesmas Kampung Pinapa
– Bangunan sekolah dan kantor kampung di Kampung Pinggil
Kendati tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, kerusakan fasilitas publik dinilai sebagai upaya mengganggu stabilitas keamanan dan menekan psikologis warga.
“Aparat TNI-Polri hadir di wilayah ini semata-mata untuk menjamin rasa aman warga. Tidak ada penggunaan fasilitas sipil sebagai markas atau pos militer,” tegas Kombes Yusuf.
Melalui peristiwa tersebut, Satgas Ops Damai Cartenz kembali menegaskan komitmennya menjaga perdamaian Papua. Upaya penyebaran ketakutan dan disinformasi disebut tidak akan menggoyahkan langkah aparat dalam menegakkan hukum dan melindungi masyarakat sipil.
Steven













