Bupati Minut Joune Ganda, Dorong Penguatan Sistem Data Gender dan Anak

MINUT KOMENTAR-Selasa, (15/07/2025), Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, SE. MAP. MM. M.Si, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Sistem Informasi Penyajian Data Gender dan Anak, yang berlangsung di Lantai 3 Kantor Perpustakaan Daerah.

Pada kesempatan itu, Bupati Joune menekankan pentingnya sistem data yang terstruktur sebagai fondasi utama dalam pengambilan kebijakan publik.

Ia menilai bahwa proses sosialisasi ini menjadi pintu masuk yang krusial untuk memperkuat kelembagaan Pemkab Minut dalam pemenuhan hak-hak masyarakat, khususnya kelompok perempuan dan anak.

lewat kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara semakin menunjukkan komitmen terhadap tata kelola berbasis data akurat.

“Mengingat pentingnya proses sistem data, maka diperlukanlah sosialisasi ini agar semua perangkat daerah memahami urgensinya,” ujar Bupati Joune.

Sekjen APKASI ini berharap, kegiatan ini mampu memberikan dampak nyata terhadap kinerja perangkat daerah, khususnya dinas terkait, dalam mendukung akurasi dan keterbukaan data gender dan anak.

“Sosialisasi ini adalah kontribusi nyata dalam mendorong kerja-kerja strategis Pemkab, terutama dinas yang berkewajiban untuk melakukan pendataan secara tepat,” tegasnya.

Dalam kegiatan tersebut, dihadirkan narasumber yang berasal dari Dinas P3A Provinsi Sulawesi Utara serta Badan Pusat Statistik (BPS) Minut, ia memaparkan materi teknis mengenai integrasi dan pemanfaatan data dalam program-program pembangunan daerah.

Melalui sosialisasi tersebut, semakin mempertegas komitmen Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara di bawah kepemimpinan Bupati Joune Ganda dalam membangun daerah yang tak hanya berkembang disektor infrastruktur.

Sebelumnya disampaikan laporan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Minut, Dra. Sry Hesty Hebber.

Turut hadir para kepala dinas, camat, dan kepala bidang, diharapkan semua perangkat daerah menjadi garda terdepan dalam menerapkan sistem informasi yang lebih responsif dan representatif terhadap isu gender dan anak.

JOppySEnduk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *