Dugaan Keracunan Massal di SMP Negeri 2 Airmadidi, Diduga Setelah Komsumsi MBG

AIRMADIDI KOMENTAR-Suasana darurat meliputi SMP Negeri 2 Airmadidi pada Rabu (26/11/2025) sore, ketika puluhan siswa mendadak mengalami gejala sakit perut, muntah, dan diare setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam waktu hampir bersamaan, mereka harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Minahasa Utara.

Dilansir dari salahsatu media lokal, di RSUD Tonsea Airmadidi menunjukkan para siswa langsung mendapat penanganan intensif berupa infus dan pemeriksaan medis. Sejumlah korban mengaku mulai merasakan gejala sekitar pukul 18.00–19.00 WITA, beberapa jam setelah menerima makanan MBG pada siang hari.

“Makanan yang kami makan tadi rasanya agak beda dan hambar,” ungkap salah satu siswa, yang diiyakan teman-temannya sesama korban.

Tidak hanya siswa, beberapa guru juga ikut merasakan gejala serupa. Salah satunya, Mem Dewi, guru agama di SMP Negeri 2 Airmadidi, mengaku sempat mengonsumsi lebih banyak porsi karena banyak siswa menolak makan.

“Saya sampai makan dua ompreng. Gejalanya baru terasa sekitar jam enam sore, perut mulai tidak enak,” ujarnya.

Data sementara menunjukkan,

  • RS Tonsea Airmadidi 26 siswa dan 1 guru dirawat
  • RS Maria Walanda Maramis 10 siswa dirawat
  • RS Lembean 2 guru dirawat

Jumlah korban terus bertambah seiring siswa lain yang datang ke RS Tonsea untuk mendapatkan perawatan.

Kasus dugaan keracunan massal ini menimbulkan keprihatinan mendalam bagi orang tua, guru, dan masyarakat. Program Makan Bergizi Gratis yang sejatinya bertujuan menyehatkan anak-anak sekolah kini tengah menjadi sorotan. Pihak berwenang diharapkan segera melakukan investigasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang, serta memastikan keamanan pangan bagi generasi muda.

Jose

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga