JAKARTA KOMENTAR-Aura Sulawesi Utara kini bersinar di panggung nasional lewat sosok Kèren Turangan, finalis Miss Indonesia 2025 yang tengah menjalani karantina menjelang malam Grand Final pada 9 Juli mendatang.
Putri daerah Sulawesi Utara yang akrab disapa Kèren ini bersaing dengan 37 finalis lainnya dari seluruh penjuru Indonesia untuk merebut mahkota yang akan menobatkan perwakilan resmi tanah air di ajang Miss World.
Dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan generasi muda, Kèren mengusung nilai “mapalus” filosofi gotong royong khas Sulut sebagai advokasi utama.
Dalam ajang bergengsi tersebut, ia tidak hanya tampil sebagai duta kecantikan, tetapi juga sebagai pembawa misi budaya dan semangat kemanusiaan, bekerja sama dengan organisasi seperti MNC Peduli dan Beauty with a Purpose milik Miss World.
Keikutsertaan Kèren turut mengundang gelombang dukungan dari warga Sulawesi Utara, termasuk mereka yang berada di luar daerah. Salah satunya datang dari Ketua Umum DPP Kerukunan Keluarga Kawanua, Angelica Tengker, yang melalui video ajakan di berbagai platform menyerukan.
“Mari torang dukung Kèren Turangan dalam ajang Miss Indonesia 2025,” ajak Ika, sapaan akrabnya.
Tak sekadar kontes kecantikan, partisipasi Kèren menjadi strategi promosi daerah dan pencitraan Sulut sebagai daerah berbudaya, inklusif, serta dinamis. Ini sejalan dengan agenda Pemprov Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay yang gencar mendorong pariwisata dan pelestarian tradisi lokal.
Kèren Turangan bukan hanya peserta, melainkan simbol generasi muda Sulut yang memiliki visi, kepedulian, dan identitas kuat. Lewat panggung Miss Indonesia 2025, ia membawa harapan akan semakin dikenalnya nilai-nilai luhur budaya Sulawesi Utara di kancah nasional dan internasional. Malam Grand Final tinggal menghitung hari dan dukungan masyarakat bisa menjadi kunci utama menuju mahkota.
Daks