BOLTIM KOMENTAR-Rumitnya penanganan sampah khususnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) hingga kini masih menjadi pembicaraan serius di tengah masyarakat.
Pasalnya, beberapa hari lalu secara tidak sengaja salah satu warga Boltim yang sudah lama menetap di luar Sulut menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Boltim.
Betapa kagetnya dia ketika melakukan perjalanan menuju Kotamobagu dengan melintasi jalur Tutuyan,Atoga hingga Mooat, dia melihat masih banyak sampah berkeliaran di sepanjang jalur jalan tersebut.
” Dua minggu yang lalu saya pulang boltim ada urusan keluarga selama 1 minggu. Saya tinggal di Tutuyan dan 3 hari bolak balik Kotamobagu, saya lihat sepanjang jalan penuh sampah, mulai dari ibukota Tutuyan, jalan Atoga sampe Modayag deng Mooat, saya coba cari info ke beberapa aparat desa ternyata sampai sekarang boltim tidak ada tempat pembuangan sampah yang resmi.”sebut seorang yang enggan dipublikasikan melalui pesan W.A yang di kirimkan ke nomor HP (WA) wartawan.
Dia berharap adanya keseriusan dari Pemerintah daerah untuk sesegera mungkin melakukan penanganan serius terhadap permasalahan TPA tersebut.
Sayangnya meski sudah memasuki bulan ke enam di tahun 2025 permasalahan sampah khususnya lokasi TPA
belum terealisasi meski Boltim sudah belasan tahun menjadi daerah ini Otonom.
Permasalahan yang begitu komplex sudah saatnya perlu keseriusan dari pemerintah daerah untuk penanganan sampah agar tidak menjadi momok bagi masyarakat bahkan tamu dari luar daerah.
Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Oskar Manoppo SE MM ketika di konfirmasi via W.A belum memberikan tanggapan terkait penanganan sampah di Boltim.
“Kami melihat kemungkinan Pemerintah Daerah tidak cukup tegas atau menilai belum begitu urgent penanganan lokasi TPA” ujar warga lainya.(dax)