MANADO KOMENTAR-Pulau Bunaken kembali menjadi sorotan nasional lewat pelaksanaan Festival Bunaken 2025, sebuah perayaan budaya dan lingkungan yang digelar di Dermaga Bunaken Tanjung Paser, Kecamatan Bunaken Kepulauan, Kota Manado.
Festival ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-61 Provinsi Sulawesi Utara, yang diprakarsai oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulut di bawah kepemimpinan dr. Kartika Devi Tanos, MARS.
Acara dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda Sulut, Kapolda, Pangdam XIII Merdeka, pejabat instansi vertikal, kepala SKPD, serta tokoh-tokoh penting dari sektor pariwisata dan pemerintahan. Salah satu tokoh yang turut hadir dan dan menjadi sorotan adalah Walikota Manado Andrei Angouw yang memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan Bunaken adalah Wali Kota Manado, Andrei Angouw.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Andrei Angouw menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi kreatif masyarakat lokal.
“Bunaken bukan hanya ikon pariwisata, tetapi juga wajah ekologis Kota Manado. Kita harus pastikan bahwa keindahan alamnya tetap terjaga, sambil mendorong masyarakat untuk aktif dalam sektor ekonomi kreatif,” ujar Andrei.
Ia menyambut baik arahan Gubernur terkait pengawasan harga souvenir dan fasilitas umum. Menurutnya, kenyamanan wisatawan harus menjadi prioritas, termasuk akses terhadap layanan kesehatan dan kebersihan lingkungan. “Kami akan lakukan inspeksi langsung untuk memastikan bahwa Bunaken siap menyambut wisatawan dengan standar pelayanan yang baik dan harga yang wajar,” tegasnya.
Festival Bunaken 2025 kata Andrei, bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk menghidupkan kembali semangat pelestarian dan pemberdayaan.
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif masyarakat, Bunaken akan terus bersinar sebagai permata laut Sulawesi Utara dan kebanggaan Indonesia di mata dunia,”tutup Walikota Manado dua periode ini.
Festival ini diawali dengan pertunjukan tarian Maengket oleh Nyong dan Noni Sulut, dilanjutkan laporan ketua panitia, serta sambutan dari Gubernur yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian laut Bunaken. Gubernur juga menyampaikan bahwa wisatawan dari berbagai negara, termasuk Korea, Cina, dan Hongkong, terus menunjukkan minat tinggi terhadap destinasi ini.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, acara ditutup dengan pelepasan lomba perahu hias dan kegiatan penanaman mangrove serta transplantasi karang. Kegiatan ini menjadi simbol harapan bahwa Bunaken akan terus tumbuh sebagai kawasan wisata berkelanjutan yang mengedepankan budaya, ekologi, dan ekonomi lokal.
Joppy Senduk