Noudy Tendean Narsum, Strategi Optimalisasi Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Minahasa154 Dilihat

JAKARTA KOMENTAR-Penjabat Bupati Minahasa, Dr. Noudy R.P. Tendean, S.IP, M.Si, berperan sebagai narasumber dalam forum diskusi bertajuk Strategi Optimalisasi Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Tahap Kegiatan Pra bencana Berbasis Partisipasi Publik.

Forum ini diadakan oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan berlangsung di Golden Boutique Hotel, Jakarta. Rabu (20/11/2024).

Keynote speaker dalam kegiatan ini adalah Kepala BSKDN Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd, yang menyampaikan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam memitigasi risiko bencana. Hadir pula sebagai narasumber, Deputi Bidang Pencegahan BNPB RI, Dra. Prasinta Dewi, MAP; Tenaga Ahli Sekretariat Nasional SPAB, Jamjam Muzaki, S.Pd, M.Kp; Dewan Pakar MDMC, Rahmawati Husein, MCP, Ph.D; serta sejumlah kepala daerah seperti Pjs. Walikota Dumai, T.R. Fahsul Falah, S.Sos, M.Si dan perwakilan BPBD DKI Jakarta, Embai Suhaimi, SE.

Dalam paparannya, Dr. Noudy Tendean menekankan bahwa strategi penanggulangan bencana harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai kunci utama keberhasilan tahap prabencana. “Masyarakat tidak hanya menjadi objek perlindungan, tetapi juga harus diberdayakan sebagai subjek yang turut serta dalam pengelolaan risiko bencana,” tegasnya.

Forum ini juga membahas integrasi kebijakan penanggulangan bencana yang berbasis wilayah dan pelayanan publik. Deputi BNPB, Dra. Prasinta Dewi, menjelaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan komunitas lokal. Selain itu, Jamjam Muzaki menyoroti perlunya memperkuat peran pendidikan dalam menanamkan kesadaran bencana sejak dini melalui program Sekolah Aman Bencana (SPAB).

Turut mendampingi Dr. Noudy Tendean dalam acara tersebut adalah Kepala BPBD, Kepala BKPSDM, serta Kepala Bagian Prokopim Kabupaten Minahasa. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis untuk optimalisasi penyelenggaraan penanggulangan bencana, khususnya pada tahap pra bencana dengan pendekatan berbasis partisipasi publik.(MRS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *