JAKARTA KOMENTAR-Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Kementerian Koordinator Bidang Pangan menyelenggarakan “Town Hall Meeting” bertajuk “Setahun Bekerja, Pangan Swasembada, Negara Berdaya”di Ballroom Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (21/10/2025),
Kegiatan ini menjadi ajang refleksi dan apresiasi atas capaian satu tahun pembangunan pangan yang dinilai berhasil membawa Indonesia menuju swasembada.
Megiatan ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Dr (HC) H. Zulkifli Hasan, SE, MM, serta jajaran pejabat tinggi negara, perwakilan kementerian terkait, dan tokoh-tokoh strategis dari sektor pertanian dan pangan.
Salah satu yang menjadibsorotan utama adalah, kehadiran Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Joune J.E. Ganda, SE. MAP. MM. M.Si.
Dalam pemaparannya, Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan pencapaian monumental, Indonesia yang tidak lagi mengimpor beras hingga Oktober 2025.
“Kita tidak lagi mengimpor beras. Padahal tahun lalu, kita masih mengimpor beras sebanyak 4,52 juta ton. Jika sampai Desember tidak impor, maka tahun 2025 ini kita bisa klaim Indonesia sudah swasembada beras,” tegasnya sambil mengungkapkan bahwa stok beras di gudang Bulog telah mencapai 3,8 juta ton. Hal itu menandakan ketahanan pangan yang solid.
Swasembada juga telah dicapai pada komoditas lain seperti telur dan ikan. Zulkifli Hasan menekankan bahwa pencapaian ini merupakan hasil sinergi lintas kementerian dan lembaga. Oleh karena itu, wajib mengapresiasi serta menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan untuk semua menteri dan jajarannya yang tergabung di Bidang Pangan atas kerja kerasnya,”ungkapnya.
Sekjen APKASI Joune Ganda, mewakili suara pemerintah daerah menegaskan bahwa capaian swasembada pangan juga hasil kerja kolektif yang melibatkan seluruh lapisan pemerintahan, termasuk kabupaten.
“Keberhasilan ini adalah motivasi bagi kami di daerah untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat. Seluruh jajaran pengurus APKASI bertekad menjadi garda terdepan dalam menjaga dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” tegas Joune yang juga Bupati Kabupaten Minahasa Utara ini.
Ia menambahkan bahwa swasembada pangan akan menjadi gerakan bersama, bukan sekadar target statistik. “Kami percaya bahwa kemandirian pangan adalah fondasi kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, komitmen daerah tidak boleh setengah hati. Kami akan terus mendorong inovasi, memperkuat petani lokal, dan memastikan distribusi pangan yang adil dan merata,” tutup Joune.
Gelaran “Town Hall Meeting” ini menjadi simbol kolaborasi antara pusat dan daerah dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat disektor pangan, dan dengan semangat gotong royong dan visi yang selaras, Indonesia kini melangkah lebih percaya diri menuju masa depan yang mandiri, berdaya, dan berkelanjutan.
Joppy Senduk