Instruksi Tonaas Wangko Papa Hanny, LMI Kawal Aksi Demo Mahasiswa di DPRD Sulut dengan Pendekatan Simpatik

SULUT KOMENTAR-Ditengah aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat Kota Manado yang digelar di DPRD Sulawesi Utara, Senin (01/09/2025), Laskar Manguni Indonesia (LMI) tampil sebagai penjaga ketertiban dengan pendekatan simpatik dan humanis.

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LMI, Tonaas Dendy Pantow S.Th, memimpin langsung pengawalan aksi demo atas instruksi dari Tonaas Wangko Papa Hanny Pantow S.Th yang sedang berada di Australia. Dalam arahannya, Tonaas Hanny menegaskan bahwa mahasiswa harus diberi ruang untuk menyampaikan aspirasi, selama aksi dilakukan secara damai dan tidak merusak fasilitas umum. “Ingat. Kawal pendemo dengan cara kekeluargaaan agar tidak menyakiti rakyat dan tidak merusak fasilitas publik,”pesan TW Papa Hanny Pantow.

Hal itulah yang diterapkan oleh pimpinan dan pasukan LMI di tengah-tengah ribuan pendemo didepan kantor DPRD Sulut.

Menurut Tonaas Dendy, dalam iklim demokrasi yang sehat, penyampaian aspirasi oleh masyarakat terutama mahasiswa, merupakan bagian penting dari dinamika kebangsaan. Namun, menjaga agar aksi tersebut tetap berlangsung damai dan tidak disusupi oleh kepentingan destruktif adalah tanggung jawab bersama dan didalamnya ada LMI.

Tonaas Dendy menyampaikan, kehadiran LMI bukan untuk membatasi suara rakyat, melainkan untuk menjaga keamanan bersama. “Kami tidak datang untuk menyudutkan adik-adik mahasiswa. Justru kami ingin memastikan mereka bisa menyampaikan aspirasi dengan aman, tanpa gangguan dari pihak-pihak yang ingin memecah belah,” ujarnya dengan nada penuh empati.

Sejak pagi, puluhan pasukan LMI telah berada di kompleks DPRD Sulut untuk mengawal jalannya aksi. Tonaas Dendy menekankan bahwa keamanan masyarakat dan fasilitas publik adalah prioritas utama. “Sulawesi Utara, khususnya Kota Manado, harus dijaga dari potensi gangguan yang bisa merusak kerukunan dan persatuan,” tambahnya.

Dalam pengawalan tersebut, Tonaas Dendy didampingi oleh jajaran pimpinan LMI, antara lain Tonaas Minahasa Noldy Lila (Budo) bersama pasukan, Wakil Ketua Umum I Franky Lagare, Tonaas Infokom Refly Mawikere S.Th, Panglima Aston Lahia, Panglima Imry Walewangko, Panglima Jufry Mamoto, dan Walak Stein Monoarfa.

Setelah memastikan situasi aman dan terkendali kata Tonaas Dendy pasukan LMI bergeser dari lokasi aksi dengan tertib. Pendekatan simpatik yang mereka terapkan menjadi contoh bahwa pengamanan tidak harus dilakukan dengan kekerasan, melainkan dengan dialog dan rasa saling menghormati.

Aksi pengawalan oleh LMI di DPRD Sulut hari ini bukan sekadar tugas organisasi, tetapi wujud nyata dari cinta terhadap tanah Minahasa dan komitmen menjaga keharmonisan di Bumi Nyiur Melambai. Pernyataan Tonaas Dendy Pantow yang menyejukkan menjadi pengingat bahwa dalam setiap perbedaan, selalu ada ruang untuk saling memahami dan menjaga persatuan.

JOppySEnduk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *