SULUT KOMENTAR-Pemerintahan Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Vicktor Mailangkay (YSK-VICTORY) terus tancap gas dalam menyusun arah pembangunan Sulawesi Utara lima tahun ke depan.
Saat ini, bersama instansi terkait dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulut, sedang dibahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030 dengan visi besar “Sulut Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan”.
Dalam 100 hari kerja, pemerintah provinsi telah menyelesaikan berbagai kebijakan penting di bidang pemerintahan, pembangunan, dan sosial kemasyarakatan.
Upaya tersebut dilakukan dengan mensinergikan program strategis nasional, tanpa mengorbankan efisiensi anggaran. Menariknya, Sulawesi Utara menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang berhasil mengembalikan anggaran efisiensi untuk mendukung program prioritas nasional.
Langkah konkret itu terlihat dalam program swasembada pertanian, seperti pembukaan areal persawahan baru khususnya padi ladang dan penguatan infrastruktur irigasi di wilayah Bolaang Mongondow Raya dan sebagian besar wilayah Minahasa. Pembangunan ini akan disesuaikan melalui pergeseran anggaran dan APBD Perubahan.
Tak hanya di sektor pertanian, pemerintahan YSK-VICTORY juga menggerakkan kebijakan khusus untuk membangkitkan industri perikanan.
Berbagai kendala, termasuk regulasi yang menghambat, saat ini sedang dituntaskan. Kepala Dinas Provinsi Sulut, Steven Liow, menegaskan bahwa maraknya kunjungan para menteri ke Sulut merupakan bagian dari upaya percepatan tersebut.
“Jangan sampai disalahartikan sebagai seremoni semata. Tim YSK-VICTORY bekerja dari pagi hingga dini hari untuk menuntaskan target pembangunan. Setiap rapat adalah forum strategis yang dijalankan dengan komitmen penuh,” ujar Liow.
Ia menyebut, pembahasan tata ruang yang mulai dilakukan bersama DPRD merupakan fondasi penting untuk mempercepat pembangunan. Melalui dokumen tata ruang ini, masyarakat dapat melihat secara jelas pembagian tanggung jawab baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota serta kebijakan pemeliharaannya.
“Kita sedang berada on the track dengan kecepatan tinggi, namun tetap berpijak pada regulasi agar semua kebijakan berjalan aman dan terarah,” tegasnya.
Menanggapi kritik yang membandingkan kepemimpinan YSK-VICTORY dengan gubernur dari provinsi lain, Liow menyampaikan bahwa setiap daerah memiliki gaya dan tantangan yang berbeda. “Tujuan akhirnya sama: menyejahterakan rakyat. Namun strategi dan pendekatan tentu berbeda,” pungkasnya.
Steven Liow pun mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk GMNI, untuk bersabar. Pihaknya berjanji akan memaparkan data dan fakta hasil 100 hari kerja pemerintahan YSK-VICTORY dalam forum terbuka pada hari Rabu mendatang.
JOppySEnduk