Desa Togid Dilanda Banjir Bandang, Kampung Halaman Bupati Boltim Tergenang

Berita Utama, Totabuan5550 Dilihat

BOLTIM KOMENTAR-Banjir bandang melanda Desa Togidndi Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sulawesi Utara, pada Selasa sore (29/04/2025) hingga malam hari.

Musibah ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengakibatkan jebolnya tanggul pengaman Daerah Aliran Sungai (DAS) di sisi selatan sungai.
Air meluap dari hulu Sungai Cita dan Bunong membanjiri permukiman warga di Kampung Mangga Desa Togid.

Kampung Mangga menjadi wilayah yang paling terdampak karena lokasinya diapit oleh dua mata sungai. Melihat situasi darurat ini, sejumlah anggota TNI dan Polri bersama
pemerintah desa dan relawan masyarakat, bahu-membahu membantu warga untuk evakuasi ke tempat yang aman.

Pantauan media sosial menunjukkan bahwa banyak netizen turut menyampaikan doa dan harapan agar banjir segera surut, serta berdoa agar tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Solidaritas masyarakat tampak kuat dalam menghadapi bencana alam yang melanda wilayah ini.

Desa Togid memiliki arti penting di Kabupaten Boltim, tidak hanya karena lokasinya yang dekat dengan pusat kecamatan Tutuyan dan kantor bupati, tetapi juga karena desa ini merupakan kampung halaman dua tokoh penting yang pernah menjabat sebagai Bupati Boltim yakni Oskar Manoppo, SE, MM, Bupati Boltim saat ini (periode 2025-2030) dan Sehan Landjar, Bupati Boltim periode 2010-2020.

Dengan jarak hanya sekitar 3 km dari pusat pemerintahan, Desa Togid menjadi simbol penting dalam sejarah dan perkembangan Kabupaten Boltim.

Kerusakan Akibat Banjir
Banjir bandang yang melanda Desa Togid tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga merenggut hak masyarakat untuk hidup dalam kenyamanan dan keamanan.
Jebolnya tanggul menunjukkan perlunya perhatian yang lebih serius terhadap pengelolaan infrastruktur DAS, terutama di wilayah yang rawan bencana seperti Togid.

Bencana ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah daerah untuk mengambil langkah yang lebih signifikan dalam meningkatkan sistem mitigasi dan infrastruktur pengendalian banjir. Warga berharap ada tindakan yang cepat dan tepat untuk memperbaiki tanggul dan mengurangi risiko terjadinya banjir di masa depan.

Dengan dukungan dari pemerintah, aparat, dan masyarakat, Desa Togid diharapkan segera pulih dari dampak banjir, sehingga kehidupan warga dapat kembali berjalan normal. Kesigapan dan solidaritas dalam menghadapi musibah ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.
(Daks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *