WARGA RANOYAPO DITEMUKAN TAK SADARKAN DIRI

AMURANG-KOMENTAR – Naas dialami RJ alias Reyner, warga  Kelurahan Ranoyapo, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan. Pria yang akrab dengan masyarakat ini ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri, di eks gedung bioskop Amurang, Minahasa Selatan (Minsel), Senin (20/01/2020), sekitar pukul 08.40 WITA.


Informasi yang diterima menyebutkan, sebelum menghembuskan napas terakhirnya, korban sempat dievakuasi warga dan mendapatkan perawatan medis di RS Kalooran, Minggu (20/01) kemarin.
Diketahui, korban ditemukan pertama kali oleh Frans Liow (76), warga Buyungon, Amurang saat bekerja di sekitar gedung tersebut. Menurut saksi, sekitar pukul 08.30 WITA korban terlihat berjalan kaki dari arah pekuburan di belakang eks gedung bioskop menuju Jalan Trans Sulawesi.
Tak lama kemudian saksi diberitahu oleh seorang pengendara sepeda motor, bahwa ada seorang pria tergeletak di sekitar gedung eks bioskop”ujar Liow.

Saksi memanggil temannya, Audi Kambey, keduanya lalu menghampiri korban. Saksi dan beberapa warga kemudian mengevakuasi korban ke Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang menggunakan mobil bak terbuka.

Korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 08.45 WITA, dan mendapatkan perawatan medis yang ditangani oleh Dokter Jaga, dr. Novira Mangindaan. Namun korban meninggal dunia, sekitar pukul 09.15 WITA.

Kapolsek Amurang, Iptu Charles Lumanaw membenarkan adanya kejadian tersebut. “Berdasarkan hasil pemeriksaan Dokter Jaga, saat korban tiba di rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri, namun masih terdapat denyut nadi,” ujar Kapolsek.

Lanjut Kapolsek berdasarkan keterangan dokter terkait hasil analisa atau penyebab kematian korban, bahwa korban terjatuh karena menderita stroke hemoragik yang menyebabkan pecahnya salah satu arteri dalam otak yang memicu perdarahan di sekitar organ tersebut, sehingga aliran darah pada sebagian otak berkurang atau terputus.

Sementara itu ayah korban, Karel Johanis (61) mengatakan, sejak sekitar setahun terakhir ini korban tidak tinggal di rumah karena terjadi sesuatu masalah keluarga. Sejak saat itulah dirinya tidak bertemu atau berkomunikasi lagi dengan korban.

“Kami sangat berduka. Makanya dengan ini juga datang dari Sekretaris Polisi Pamong Praja Mariano Kani. Selamat jalan kawan Doa dan Air mata melepas kepergian mu,”ujar Mariano dengan mata berkaca kaca,saat di wawancara.

Kapolsek menambahkan, kejadian ini dalam penyelidikan lebih lanjut. “Jenazah korban lalu diserahkan kepada pihak keluarga,” tambahnya. (Dotu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *