Tragedi KM Barcelona, Bupati Joune Tersentuh oleh Ketulusan Nelayan Talise dan Gangga

MINUT KOMENTAR-Sebuah unggahan di akun Instagram pribadi milik Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda. SE. MAP. MM. M.SI telah menyentuh hati ratusan warga dan menjadi sorotan luas di media sosial.

Unggahan tersebut berisi apresiasi penuh haru terhadap aksi heroik para nelayan di pesisir Pulau Talise dan Gangga yang sigap menyelamatkan penumpang KM Barcelona VA dari kobaran api.

Ditengah kecemasan dan panasnya situasi, para nelayan dari Desa Gangga dan Talise bergerak tanpa komando, tanpa imbalan. Dengan perahu motor, mereka menembus asap dan ombak hanya untuk satu tujuan yaitu, menyelamatkan nyawa.

Sebelumnya Bupati Joune juga menyampaikan perasaannya kepada nelayan Taluse dan gangga, dalam sebuah upacara yang sarat haru dan penghormatan, Bupati Joune menyampaikan apresiasi mendalam atas aksi heroik masyarakat pesisir dalam tragedi terbakarnya KM Barcelona VA di perairan Pulau Talise.

Ia mengungkap tindakan berani yang dilakukan para nelayan yang tulus dan tak terukur.

“Terima kasih kepada masyarakat Pulau Talise, Gangga, dan seluruh warga pesisir yang sigap membantu proses penyelamatan,” ungkapnya lantang, namun dengan mata berkaca-kaca.

Dalam nuansa dialeg Manado yang hangat, Sekretaris Jenderal APKASI ini mengangkat kisah menyentuh para nelayan yang tak sekali pun memikirkan biaya bahan bakar atau imbalan. Yang ada hanyalah satu tujuan yaitu menyelamatkan nyawa manusia.

“Dorang nda pikir soal siapa yang mo ganti BBM. Yang ada dalam pikiran mereka adalah menyelamatkan nyawa penumpang KM Barcelona yang sedang terancam,” tuturnya penuh emosi.

Dengan suara bergetar, suami dari Ny. Rizya Ganda Davega itu memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para nelayan yang, dalam kepolosan dan keberanian mereka, telah menunjukkan makna sejati dari solidaritas dan kemanusiaan.

Bupati Joune menjelaskan, kisah sederhana namun sarat dengan ketulusanbyang dibungkus keiklasan dari nelayan Talise dan Gangga ini “menyala seperti lentera”, menjadi simbol bahwa di pelosok negeri, masih ada manusia berhati mulia yang bergerak tanpa pamrih, hanya karena cinta pada sesama.

“Dari ketulusan Nelayan Desa Gangga dan Talise, kita diingatkan bahwa menolong sesama tidak harus mengharapkan imbalan, karena semua perbuatan baik akan kembali kepada kita,”tandas Bupati Minut dua periode ini.

JOppySEnduk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *