JAKARTA KOMENTAR-Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Indonesia menggelar kegiatan Temu Bisnis Nasional yang mempertemukan jaringan induk KUD dari seluruh Indonesia dengan mitra usaha dari berbagai negara. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Millennium, Jakarta Selatan, dan dihadiri oleh seluruh Ketua Puskud dari berbagai provinsi.
Pertemuan pengurus Puskud se-Indonesia ini menjadi momentum strategis bagi koperasi unit desa untuk memperluas jejaring usaha, memperkuat kemitraan internasional, serta membuka peluang kolaborasi lintas sektor. Para peserta berdiskusi mengenai potensi ekspor produk unggulan desa, penguatan rantai pasok, serta akses teknologi dan pembiayaan dari mitra luar negeri.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong transformasi koperasi desa agar lebih adaptif terhadap dinamika pasar global. “Kami ingin memastikan bahwa koperasi di tingkat desa tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi lokal, tetapi juga mampu bermitra secara global,” ujarnya.
Ketua Puskud Sulawesi Utara, Drs. Ratu Dareda, turut memberikan tanggapan positif atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa Sulawesi Utara siap menindaklanjuti hasil temu bisnis nasional dengan menggelar kegiatan serupa di tingkat daerah.
“Temu Bisnis ini membuka wawasan baru bagi koperasi di daerah. Kami di Sulut berkomitmen untuk melanjutkan semangat kolaborasi ini dengan mengadakan kegiatan serupa di tingkat provinsi. Tujuannya agar koperasi lokal bisa langsung terhubung dengan mitra usaha dan membuka akses pasar yang lebih luas,” ujar Dareda.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dan sinergi antar-lembaga untuk memperkuat koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan. “Kami akan mengundang pelaku usaha, pemerintah, dan mitra internasional untuk duduk bersama dan membangun ekosistem koperasi yang berdaya saing,” tambahnya.
Temu Bisnis ini mencerminkan semangat kolaborasi dan inovasi yang menjadi fondasi gerakan koperasi di Indonesia. Dengan dukungan lintas provinsi dan mitra internasional, Puskud Indonesia siap melangkah lebih jauh dalam membangun ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.
Ivan Rengas
