MINUT KOMENTAR-Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara menerima pagu Dana Desa sebesar Rp 98,50 miliar untuk tahun anggaran 2025. Dana ini dialokasikan kepada 125 desa dan bertujuan mendukung pembangunan serta pemberdayaan masyarakat desa secara menyeluruh.
Menurut Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Carla Sigarlaki, hingga akhir Juni 2025 dana yang telah dicairkan mencapai Rp 58,52 miliar atau sekitar 59,41 persen dari total pagu.
Bupati Joune Ganda. SE. MAP. MM. M.Si mengingatkan seluruh Kepala Desa dan Aparat agar tidak menggunakan dana desa untuk kepentingan pribadi.
“Dana Desa itu untuk membangun, bukan untuk kepentingan aparat pemerintah desa. Saya ingatkan, jangan main-main dengan uang rakyat,”tegas Bupati Joune.
Dijelaskan Bupati, Dana Desa adalah instrumen untuk eningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurunkan angka kemiskinan, memperkuat pelayanan publik, memicu pertumbuhan ekonomi lokal serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
“Jadi dana ini diprioritaskan pada kegiatan yang menyentuh langsung peningkatan kualitas hidup serta pengentasan kemiskinan di desa,”jelasny.
Diakui Joune, anggaran sebelumnya, ada sejumlah aparar desa yang terjerat kasus hukum akibat penyimpangan dana desa.
“Saya telah perintahkan Dinas PMD, Inspektorat, dan Badan Keuangan agar memperketat pengawasan. Jangan sampai pencairan dana dilakukan sekaligus tanpa dasar kebutuhan, itu sangat berisiko,”* tegasnya.
Disiso lain, Joune mendukung penuh langkah aparat penegak hukum (APH) dalam memproses siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran.
“Saya tak akan membela siapa pun yang melanggar. Bila terbukti korupsi, proses hukum harus dijalankan tanpa pilih kasih,”* ujar Sekjen APKASI ini.
Bupati mendorong agar seluruh pengelolaan Dana Desa dilakukan sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) yang telah ditetapkan. Oleh karena itu Bupati
mengajak semua pihak terlibat aktif dalam pengawasan, termasuk Inspektorat, Dinas PMD, camat, BPD, dan masyarakat desa sendiri.
“Kita harus pastikan bahwa output dari APBDES benar-benar dirasakan masyarakat desa. Ini soal integritas dan tanggung jawab bersama,” tutupnya.
JOppySEnduk