Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 di Manado

Berita Utama719 Dilihat

MANADO KOMENTAR-Tepat 14-februari 1946 atau 79 Tahun Silam di Manado telah terjadi suatu Peristiwa Heroik Bersejarah yang tidak pernah terlupakan oleh warga Sulawesi Utara.

Pasalnya saat itu merupakan peristiwa penyerbuan Markas Militer Belanda  di Teling Manado ,sekarang komplex perkantoran Kantor Gubernur Sulut.

Pertempuran ini banyak melibatkan kumpulan perhimpunan rakyat  tentara KNIL,atau tentara Belanda dari kalangan Pribumi khususnya Minahasa , dan Barisan Pejuang dan Laskar Rakyat

Peristiwa ini adalah bentuk perlawanan rakyat Sulawesi Utara demi mempertahankan kemerdekaannya serta menolak provokasi tentara Belanda.
Bentuk perlawanan mereka  ini ditunjukkan dengan cara merobek bendera Belanda, yang awalnya berwarna merah, putih, biru, menjadi merah putih.

Nah belum banyak yang mengetahui pasti siapa saja mereka yang ikut dalam peristiwa Heroik di Teling Manado saat itu.

Mereka adalah putra putra terbaik  bangsa Indonesia yang menjadi pemimpin Militer dan Rakyat serta Pahlawan Sulawesi Utara.

Untuk mengenang Sejarah perjuangan Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Feb 1946 salah satu cucu mendiang  Servius Dumais Wuisan (SD Wuisan) menyodorkan catatan yang di tulis langsung oleh rSD Wuisan dimana catatan bersejarah terkait dengan peristiwa dan perjuangan anak bangsa demi Merah Putih.

Menurut cucu dari Mayor SD Wuisan, yakni JR Yussy  Wuisan,
Catatan atau Tulisan langsung dari pelaku Perjuangan Dari Servius Dumais Wuisan atau SD.WUISAN. Selaku Kepala Staf TRISU Tentara Republik Indonesia Sulawesi Utara dan juga selaku  Komandan Opr/Strategi sudah pernah di beritakan di sejumlah Media massa khususnya Majalah yang ada di Pulau Jawa.
Hanya saja cerita tersebut belum begitu lengkap seperti saat ini.
iAda banyak sisi lain yang luput dari pemberitaan seperti teman teman seperjuangan dari SD Wuisan.

Mereka adalah nama nama besar yang luput dari pemberitaan publik.

Selain itu lanjutnya, ada sejumlah versi lainnya yang tidak atau belum diperbaiki sehingga banyak yang belum mengetahui sejarahnya.
Padahal mereka memiliki semangat juang yang sama demi Kemerdekaan untuk pangkuan Ibu Pertiwi sebut Yussy Wuisan cucu tertua SD Wuisan yang kini bermukim dikompx Bandara Sam Ratulangi Ini.

Menurutnya,Sebilah Versi Militer yang tertulis oleh Kapala Staf TRISU (Tentara Republik Indonesia Sulawesi Utara) Mayor S.D Wuisan selaku Komandan Oprasi/Strategi.

Catatan Cerita Sejarah tersebut pernah dipublikasikan lewat catatan Saantje M.Wuisan anaknya  SD Wuisan  disebuah Majalah Senang. Grup dari Majalah Selecta dengan edisi bersambung atau berjilid  ditahun 1977-1978 terkait perjuangannya.

Dan puji Tuhan kata Yussy,
sampai sekarng Cerita Perjuangan Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Feb 1946 oleh pihak Keluarga sementara dalam tahapan penyempurnaan .

Menariknya dari tulisan yang ditinggalkan SD Wuisan sejumlah nama Besar yang ikut terlibat dalam pertempuran 14 February 1946 seperti Charles C Taulu, PM Tangkilisan, BW Lapian, Jhon Rahasia ,BW Tikoalu, B Lengkong, Max Rahasia, Ben Wowor, Crist Pontoh Win Pangalila, Louis Paat, Usman Pulukadang,  Mat Cannon,  Jerit Kansil ,MJ Ratulangi,  A E Katopo ,A Manangka ,A.Sahelangi dan masih banyak pahlwan lainnya pernah mengukir sejarah dalam peristiwa Heroik tersebut yang luput dari publik.

Kita berharap dengan Peristiwa Marah putih ini  Pemerintah Daerah Sulawesi Utara untuk tidak melupakan fakta sejarah suatu pergerakan yang ada di Bumi Nyium Melambay
Yussi pun membeberkan dalam tulisan kakek tercinta banyak prajurit yang setia  ikut menjadi korban peristiwa Merah putih.

Di penghujung cerita Yussy mengungkapkan rasa kagumnya yang tidak tergantikan meski tinggal nama dan kenangan indah Salam Patriot  dan salam Heroik harus terus digelorakan pesan Wuisan Junior.(dax)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *