MANADO KOMENTAR-Walikota Manado, DR. Ir. Godbless Sovcard, Vicky Lumentut. SH. M.Si. DEA, (GSVL) secara terang-terangan menyampaikan lewat bagian pemhum kota Manado, agar seluruh masyarakat Sulut, terlebih khusus warga Kota Manado, untuk terus menggalakan sikap gotong royong dalam menghadapi pendemi covid-19 yang ceritanya belum diketahui kapan akan berakhir.
Diakui GSVL, bahwa pihaknya menyaksikan kepedulian warga lain kepada warga yang kurang mampu, baik itu datang dari organisasi keagamaan, organisasi pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, bahkan ada yang secara pribadi mau berkorban membantu yang lemah.
“Kita harus terus menggaungkan sikap gotong royong dimasa pendemi covid-19 ini. Terutama menunjukan sikap saling tolong diantara sesama warga. Yang kuat menolong yang lemah sehingga kita dapat secara perlahan memutus penyebaran covid-19,”kata GSVL.
Bahkan disetiap kesempatan, GSVL selalu mengingatkan kepada seluruh jajaran pemerintahan di Manado untuk melindungi warga kota dengan tidak membeda-bedakan suku, golongan serta agama tertentu.
Lalu GSVL menyerukan, bahwa kegiatan sosial yang dilakukan oleh organisasi dan pribadi harus dimunculkan ke permukaan sehingga bisa menjadi inspirasi yang dapat ditiru oleh orang lain untuk diikuti.
Kendati begitu kata GSVL, memunculkan sebuah kegiatan sosial ke permukaan dalam membantu masyarakat yang lemah di masa pandemic ini bukan untuk disombongkan, tapi sebagai implementasi kepedulian warga kota Manado, yang memiliki toleransi yang tinggi sebagai umat yang beragama yang cinta akan kebersamaan.
“Berbagai kegiatan sosial, baik itu melakukan eduksi, penyemprotan disinfektan, membagikan masker, sembako serta tidak mengucilkan warga yang terkonfirmasih positif, PDP, ODP corona, harus diangkat dan dimunculkan kepermukaan, untuk mengajak masyarakat lainnya melakukan ha serupa,”kata GSVL yang sebelumnya berhasil membawa Manado sebagai kota paling toleran di Indonesia ini.
Walikota Manado dua periode ini kemudian meminta, agar anjuran pemerintah untuk tinggal dirumah aja, tidak kemudian membuat kita semakin menjadi individualis, tetapi lebih mendorong kita untuk lebih peduli terhadap sesama.
Dikatakannya lagi, masa pandemic yang menganjurkan masyarakat untuk tetap di rumah saja, beribadah dari rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, telah membuat banyak warga kehilangan pekeerjaan, dan hal itu tentu bukan sesuatu yang enteng untuk dilalui. Tetapi dalam upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19, Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi peran masyarakat menjadi sangat penting, karena covid-19 adalah bencana non alam yang mau tidak mau harus kita lawan bersama.
“Lewat doa berantai yang kita sampaikan dari rumah masing-masing. Saya terlalu percaya, bahwa kita akan mampu melewati masa kesulitan ini bersama Tuhan Allah kita,”tandas Walikota terbaik se-Indonesia ini.(jose)