MANADO KOMENTAR-Setelah melalui dinamika panjang, dualisme kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Utara akhirnya mencapai titik temu.
Dua tokoh sentral yang sempat berselisih yakni Voucke Lontaan Ketua PWI Sulut hasil Konfrensi dan Vanny Loupatty Ketua PWI versi KLB, secara resmi menyatakan perdamaian dan sepakat mencabut laporan masing-masing di Polda Sulut.
Kesepakatan bersejarah ini tercapai dalam rapat penyelesaian dualisme PWI Sulut yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting, dipimpin langsung oleh Tim Penyelesaian Dualisme PWI se-Indonesia. Tim ini diketuai oleh Mirza Zulhadi didampingi Wakil Ketua Atal S. Depari yang juga Ketua Dewan Kehormatan PWI pusat serta anggota Hilman Hidayat dan Kadirah.
“Besok saya akan ke Polda Sulut untuk mencabut laporan saya, sebagai tanda keseriusan saya dalam menjaga persatuan PWI,” ujar Vanny Loupatty dalam forum tersebut.
Pernyataan tersebut disambut hangat oleh Voucke Lontaan, yang juga menyatakan komitmen serupa demi menjaga keutuhan organisasi wartawan tertua di Indonesia.
Tim penyelesaian menyambut positif langkah rekonsiliasi ini. Sesuai rekomendasi Kongres PWI 2025, kepengurusan yang sah di Sulawesi Utara berada di bawah kepemimpinan Voucke Lontaan. Namun, tim juga menekankan pentingnya inklusivitas dalam struktur organisasi.
“Pengurus yang sah wajib mengakomodir teman-teman lainnya untuk bersatu kembali. Silakan Bang Vanny dan Bang Voucke bekerja sama membesarkan PWI Sulut,” pesan Kadirah.
Sebagai tindak lanjut, kepengurusan PWI Sulut diberi waktu satu minggu untuk menggelar rapat pleno. Tujuannya adalah mengakomodasi anggota dari pihak Vanny Loupatty agar kembali bersatu dalam satu wadah. Hasil pleno tersebut akan dilaporkan ke PWI Pusat sebagai bentuk konsolidasi resmi.
Langkah damai ini diharapkan menjadi titik awal konsolidasi organisasi di tingkat kabupaten/kota se-Sulawesi Utara, dengan semangat persatuan, kekeluargaan, dan profesionalitas yang menjadi ciri khas PWI.
Tim Penyelesaian Dualisme PWI sendiri dibentuk oleh Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, berdasarkan amanat Kongres PWI 2025 di Cikarang. Tim ini memiliki mandat menyelesaikan berbagai persoalan dualisme di seluruh wilayah Indonesia.
Sebagai bentuk komitmen terhadap rekonsiliasi, Ketua PWI Sulut Drs. Voucke Lontaan menyatakan akan mengakomodir Vanny Loupatty dalam struktur kepengurusan. Vanny akan menempati posisi Wakil Ketua Bidang Kerjasama, menggantikan Jimmy Endey yang kini mendapat jabatan baru di jajaran pengurus PWI Pusat. Sementara Adrian akan kembali mengisi jabatan Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Hukum.
Dengan berakhirnya dualisme di Sulut, PWI Pusat berharap langkah ini menjadi contoh rekonsiliasi nasional yang mengedepankan dialog, musyawarah, dan mufakat demi menjaga marwah organisasi dan memperkuat peran wartawan dalam pembangunan bangsa.
Joppy Senduk