BUYUMPONDOLI KOMENTAR-Dalam Rangka Wewujudkan Kabupaten Poso Yang sejahtera,Maju Tangguh dan Terdepan, Pemerintah Daerah Kabupaten Poso melalui Dinas Pertanian Melaksanakan Program Pencanangan Gerakan Olah Lahan, dengan menanam perdana padi sawah serta peletakan batu pertama Irigasi
Tersier pada kelompok tani Ue Bangke desa Buyumpundoli Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso pada (6/4/2021).
Dalam Acara Tersebut Bupati Poso Dr. Verna GM. Inkiriwang turun langsung ke sawah menanam padi perdana bersama dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Poso serta para kelompok tani dan meletakan batu pertama pembangunan irigasi Tersier.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Tim Penggerak Kabupaten Poso, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah( OPD ) Kabupaten Poso,Pimpinan Bank Sulteng.Bank BRI,Bank Mandiri, Bank BNI serta para Ketua Majelis Sinide GKST Tentena,Kepala Sub Devisi Regional Bulog Kabupaten Poso pimpinan PT Jasindo,para Ketua Kelompok Tani sekecamatan Pamona Puselemba
Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso Suratno SP.Msi, melaporkan beberapa kegiatan antara lain, bahwa pada bulan April pertanian mengenal dua musim tanam padi yaitu musim April, September(Aset ), musim Oktober dan Maret.
“Pada musim pertama ini yakni pada bulan April dan September tahun ini, kami diberikan target oleh Kementrian Pertanian untuk bisa menanam padi seluas 17.58 ha. Artinya bisa menghasilkan 2000 sampai 2500 Ton beras, sehingga mencukupi kebutuhan beras di kabupaten Poso, karena di Poso ini kalau hitungan Neraca bahan pangan kita surplus dari sisi beras kurang lebih 62 ribu Ton dengan perhitungan kebutuhan komsumsi rata rata 132 gram perkapita pertahun, dan apabila angka ini bisah di tekan konsumsi ini mungkin akan tumbuhnya lebi besar dan menambah luas tanah untuk membantu stok pangan Nasioanal,”Ungkapnya.
Lanjut dia katakan, yang menjadi masalah banyak keluhan dari para petani seluruh wilayah Kabupaten Poso saat ini menghadapi kelangkaan pupuk bersubsidi, dan untuk tahun ini pupuk subsidi di kurangi kurang lebih 65 persen lebih separuh sehingga petani menjerit.
“Menurut informasi di tahun 2023 pupuk bersubsidi tidak akan di adakan lagi mau tidak mau petani harus membelinya dan kita sudah membicarakan masalah petani dengan pihak Bank supaya mereka bisa mendapat Kredit Usaha Tani untuk membeli Pupuk Non Subsidi,”katanya lagi.
Sementara itu Bupati Poso Dr. Verna GM Inkiriwang dalam sambutannya mengatakan,
sektor pertanian sebagai penghasil sumber bahan pangan dan bahan baku industri sekaligus sebagai penghasil produk komoditas ekspor untuk memperoleh devisa.
“Ini akan menjadi tumpuan dan sumber penghidupan sebagian besar masyarakat Kabupaten Poso,”ujar Bupati.
lanjut Bupati menjelaskan, bahwa peningkatan pendapatan dan kesejateraan masyarakat di sektor pangan khususnya beras sesuai data statustik bahwa Kabupaten Poso sudah surplus. Itu sebabnya Bupati berharap terus meningkatkan produksi pangan untuk membantu pemerintah dalam mencukupi pangan Nasional.
Victor Montolili