Notification

×

Iklan

Iklan

Kementerian Agama Imbau TV Ganti Siaran Azan dengan Teks Berjalan Selama Misa Paus Fransiskus di SUGBK

Rabu, 04 September 2024 | 18:40 WIB Last Updated 2024-09-04T10:40:04Z


TOMOHON KOMENTAR - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi mengganti siaran azan magrib dengan teks berjalan saat pelaksanaan misa akbar yang akan dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Kamis, 5 September 2024. Imbauan ini dilaporkan oleh Tempo.co, yang menyebutkan bahwa surat edaran terkait hal ini telah disampaikan kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).


Imbauan ini menuai beragam tanggapan dari berbagai kalangan, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan Muhammadiyah.


Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Ni'am Sholeh, menegaskan bahwa penggantian tayangan azan magrib di televisi dengan teks berjalan tidak melanggar syariat Islam. Langkah ini, menurutnya, diambil untuk menghormati umat Katolik yang tengah menjalani misa. "Dari sisi syar’i, tidak ada yang dilanggar. Ini bagian dari solusi untuk menghormati ibadah umat lain," ujar Niam.


Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla, juga menyampaikan dukungannya terhadap imbauan Kemenag tersebut. Ulil menekankan pentingnya menghormati umat Katolik yang sedang beribadah, terutama dalam momen bersejarah seperti kunjungan Paus Fransiskus. "Ini adalah bentuk penghormatan yang seharusnya kita junjung tinggi dalam konteks toleransi antarumat beragama," kata Ulil.


Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Anderyan Noor, juga sepakat bahwa penggantian azan dengan teks berjalan adalah wujud nyata dari toleransi. Ia menekankan bahwa umat Islam tidak perlu khawatir, karena azan di masjid-masjid tetap berkumandang seperti biasa. "Ini hanya soal menghormati momen yang penting bagi saudara-saudara kita yang beragama Katolik," jelas Anderyan.


Misa yang akan dipimpin oleh Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung dari pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB. Dengan mengganti azan di televisi dengan teks berjalan, diharapkan kekhusyukan ibadah misa yang disiarkan langsung dapat terjaga, terutama bagi umat Katolik yang mengikuti dari rumah.


Imbauan ini menjadi salah satu bukti nyata bagaimana Indonesia sebagai negara yang beragam, mampu menjaga dan menghormati perbedaan serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antarumat beragama.

×
Berita Terbaru Update