Notification

×

Iklan

Iklan

Caroll Sendy di Keroyok Orang-Orang yang Kecewa dan Putus Asa

Senin, 05 Agustus 2024 | 22:12 WIB Last Updated 2024-08-05T14:12:41Z


TOMOHON KOMENTAR - Perhelatan politik dalam rangka Pilwako Tomohon semakin menarik dan mulai panas. Masing-masing calon lewat tim suksesnya mulai melakukan penyerangan kepada lawan-lawan politiknya. Di Tomohon, karena posisi Incumbent ikut dalam kontestasi untuk periode keduanya, Caroll Senduk menjadi incaran dan sasaran tembak lawan-lawan politiknya. Apalagi saat ini, Caroll Senduk akan berpasangan dengan Sendy Rumajar, figur milenial yang lagi naik daun binaan presiden terpilih Prabowo Subianto. Sendy adalah Ketua DPC Gerindra Kota Tomohon, yang berhasil memenangkan pasangan Prabowo-Gibran meraih 74% dukungan rakyat di Kota Tomohon pada pilpres 2024 lalu.


Situasi yang berkembang saat ini, terutama yang berselancar di media sosial, menunjukkan bahwa kubu Caroll-Sendy di keroyok pihak-pihak yang, setelah ditelusuri, adalah orang-orang atau pihak-pihak yang kecewa dan putus asa. "Saya melihat secara kasat mata orang-orang yang berada di kubu melawan Caroll-Sendy adalah orang-orang yang kecewa dan putus asa, dan mereka rata-rata yang dulunya berada di gerbong CSWL," kata Evo Paat, seorang politisi Partai Gerindra Kota Tomohon.


Berbagai alasan dan argumen yang mereka sampaikan tidak ada yang substansi. Semua soal pribadi, merasa tidak dipenuhi keinginan subjektifnya, dan dengan emosional memprovokasi masyarakat dengan menggiring opini seolah-olah Caroll tidak perform dalam menjalankan tugas. Hal ini berbanding terbalik dengan realita yang ada, karena secara umum kepemimpinan Caroll Senduk selama hampir 4 tahun memimpin Kota Tomohon berjalan lancar dan boleh dibilang sangat sukses. Peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Tomohon terasa, lewat peningkatan income per kapita masyarakat Kota Tomohon, serta kualitas pendidikan terbaik di Sulawesi Utara, tambah James Rotikan, mantan birokrat senior yang ikut meletakkan dasar-dasar pemerintahan di Kota Tomohon. Itu semua dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang diterima dari berbagai instansi dan lembaga kementerian tingkat nasional. Pemberian penghargaan itu tentunya memiliki standar dan tolak ukur tersendiri dari tingkat pusat, tidak ujug-ujug langsung diberikan.


Fenomena ini menarik dicermati. Kenapa lembaga pemerintah yang berkompeten memberikan apresiasi namun beberapa oknum di Kota Tomohon sendiri memberikan penilaian sebaliknya? Ternyata setelah diteliti, mereka adalah orang-orang yang kecewa atau boleh dibilang barisan sakit hati, yang tidak terpenuhi hasrat kepentingan pribadi mereka. Dengan tidak malu-malu, mereka mengatasnamakan rakyat. Padahal rakyat Tomohon perasaannya tidak sama dengan apa yang mereka rasakan. Rakyat Tomohon kebanyakan senang dan bangga dengan apa yang telah Caroll Senduk lakukan selama ini, program-program kerakyatan yang menyentuh langsung ke masyarakat. Nah, ini rupanya yang mereka keberatan karena kalau program langsung ke masyarakat, mereka tidak kebagian. Makanya marah-marah dan mendiskreditkan pemerintah. "Kita harus kawal jangan sampai pemerintahan Kota Tomohon jatuh ke tangan orang-orang yang tidak paham birokrasi," tandas James Rotikan, yang walaupun sudah purna tugas, semangatnya masih menyala-nyala.

×
Berita Terbaru Update